JELAJAH POS - WATAMPONE - Rumah Sakit Umum Daerah Blud (RSUD) Tenriawaru Kabupaten Bone yang merupakan satu - satunya rumah sakit umum tipe B yang ada di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 12 Akreditasi terus melakukan pembenahan termasuk membangun UGD yang berstatus tipe B sejumlah fasilitas dan sarana pelayanan demi kenyamanan pasien. Sebagaimana yang diungkapkan Humas Blud RSUD Tenriawaru Watampone Ramli SH, Kamis (13/12/2012) kepada JELAJAH POS, di ruang kerjanya.
juga di tambahakan Ramli kalau pembangunan UGD tersebut itu adalah hasil peninjauwan kementrian kesehatan Guna memenuhi pelayanan dan kenyamanan pasien di rumah sakit umum bertipe B ini maka RSUD Tenriawaru Watampone membangun fasilitas Unit Gawat Darurat (UGD) standar Tipe B yang diperkirakan rampung pada Bulan Desember 2012 , dan Blud RSUD Tenriawaru Watampone adalah RSUD di Sulsel yang pertama menerapkan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) uangkanya Ramli.
"Ini diterapkan sejak 1 Januari 2011 dan sekarang sudah mau berjalan 2 tahun sejak ditetapkan pada 23 November 2010 lalu oleh Bupati Bone sesuai Peraturan Bupati Bone No. 33 tentang pola pengelolaan keuangan BLUD RSUD Tenriawaru Watampone, sedangkan RSUD lainnya baru memulai," jelasnya.
Ia mengungkapkan kalau Pendapatan Asli Daerah (PAD) RSUD Tenriawaru Bone terhitung Januari - November 2012 mencapai kurang lebih 37 milyar dari beberapa jenis pelayanan, antara lain pasien umum, Askes,Jamkesda, Jamkesmas, dan Jamkesda Region (rujukan dari RSU Wajo dan Soppeng). "RSUD Tenriawaru Watampone sudah masuk region tenggara, yang menerima rujukan dari RSUD Wajo dan Soppeng," katanya.
"Saat ini sudah ada 12 jenis pelayanan yang terakreditasi, yakni pelayanan UGD, pelayanan medik, perawatan, medical record, administrasi, farmasi, radiologi, laboratorium, instalasi bedah sentral, kesehatan keselamatan kerja (K3), pengendalian penyakit infeksi, dan pelayanan resiko tinggi. Pada 2013 kita berusaha menuju 16 jenis pelayanan yang akan terakreditasi," terang Ramli
Lebih lanjut dia menjelaskan kalau sejak adanya atau diberlakukannya Jamkesda, Juli 2008 selalu mengalami trend peningkatan. jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap 80 persen dari 270 tempat tidur ditempati jamkesda dan jamkesmas (pasien-pasien gratis) kelas III, sedangkan 20 persen kelas I dan II (VIP).
"Saat ini, RSUD Tenriawaru Watampone memiliki 15 dokter Spesial dan 20 dokter Umum, dan Cleaning service mencapai 70 orang maka sangat mustahil kalau rumah sakit mau kotor atau jorok. Makanya kami berharap agar kiranya perlu ada kesadaran keluarga pasien atau pembesuk. Jadi itulah mengapa kita harus membatasi pembesuk dan waktu besuk karena semua demi penyembuhan pasien. Air yang dipersiapkan pihak rumah sakit adalah untuk pasien, jadi bukan untuk keluarga pasien atau pembesuk. Maka kesadaran sangat diperlukan," katanya
Selain itu masyarakat harus mengetahui dan memahami penggunaan jamkesmas dan jamkesda. Kalau jamkesmas merupakan bantuan pusat dan sitem online sedangkan Jamkesda merupakan program pemerintah provinsi dan kabupaten serta peserta harus melampirkan KTP, KK dan rujukan dari puskesmas. Beda halnya kalau dalam keadaan emergency atau darurat maka diberi waktu 2X24 jam untuk mengurus segala kelengkapan tersebut dengan kebijakan jelasnya.
Laporan :Sardana
Editur :Inok