Ledakan yang terjadi ada April 2010 itu menyebabkan tumpahan minyak sekitar 4 juta barel.
JELAJAH POS BP akan mulai persidangan sipil atas kasus tumpahan minyak di kilang Deepwater Horizon pada tahun 2010, yang menjadi bencana lingkungan terburuk di AS.
Perusahaan minyak dari Inggris ini akan berhadapan dengan negara bagian AS yang terkena dampak tumpahan minyak dan Departemen Kehakiman. BP terancam hukuman denda terbesar dalam sejarah peradilan sipil.
Persidangan akan digelar di New Orleans.
Kasus ini bermula setelah BP setuju untuk membayar US$4,5 milliar atau kebih dari Rp. 43 trilliun, untuk membereskan dakwaan kriminal atas kasus tumpahan minyak itu, pada November lalu.
Dalam persidangan akan menentukan penyebab tumpahan minyak dan tanggung jawab pihak yang terlibat, termasuk BP, kontraktor Halliburton, operator rig Transocean, dan Cameron, yang membuat alat untuk pencegah untuk menghentikan kebocoran minyak.
Kelalaian
Sidang tanpa juri ini akan dilakukan dalam dua tahap.
Pertama, pada Senin (25/2), akan fokus pada dua penyebab ledakan pada 20 April 2010 yang mengakibatkan 11 orang tewas dan menumpahkan sekitar 4 juta barrel minyak ke kawasan Teluk Meksiko selama 84 hari.
"BP dapat menyewa wajah-wajah yang tersenyum yang dapat dilihat di iklan mereka, tetapi sidang merupakan hal yang penting," kata Garret Graves, ketua Otoritas Perlindungan dan Restorasi Pesisir negara bagian Louisiana, kepada BBC.
"Pertama kali, mereka akan mulai mengatakan kebenaran," kata dia. "Kedua, tinggal katakan saja bahwa bagi BP itu tidak berjalan dengan baik. Uang BP tidak dapat membeli sejarah seorang resivionis."
Hakim pengadilan Distrik Federal Carl Barbier akan menentukan apakah langkah yang dilakukan BP di pengeboran minyak itu melakukan kelalaian kecil atau kelalaian yang nyata, yang mempengaruhi besaran denda yang akan dibayar perusahaan tersebut.
Kepala eksekutif BP Bob Dudley yakin jika perusahaan tidak melakukan kesalahan yang nyata.detik