ilustrasi |
Parahnya, berdasarkan hasil pemeriksaan rumah sakit, Bunga dinyatakan positif mengidap penyakit kelamin Gonore (GO).
Selama ini De dan Ke, warga Klepusanggar, Kebumen harus meninggalkan kota asalnya untuk bekerja di Bantul, Yogyakarta. Mereka masing-masing bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) dan tukang taman. Selama mereka bekerja di Bantul, Bunga terpaksa ditinggal dan dititipkan di kakeknya di Kebumen, Jawa Tengah.
Peristiwa yang menimpa Bunga terkuak pada Lebaran lalu. Ke yang saat itu memandikan putrinya merasa kaget setelah melihat celana dalam Bunga terdapat bekas coklat seperti flek. Melihat hal yang aneh pada putrinya, Ke langsung bertanya pada Bunga. Dalam pengakuanya, Bunga mengatakan bahwa alat kelaminnya sering dipegang-pegang oleh K.
"Saat saya tanya, dia (bunga) mengaku anunya (kelamin) sering dipegang-pegang oleh K. Saya syok," papar Ke.
Mencoba memastikan, Ke pun bertanya pada kakek Bunga. Sang kakek mengaku tidak tahu menahu soal kejadian itu. Yang diketahuinya, selama ini Bunga belajar mengaji di rumah K.
Sementara itu, ayah Bunga, De menuturkan, lokasi tempat putrinya mengaji atau tempat K memang persis di depan rumah kakeknya. Menurutnya, ketika belajar, kondisinya tertutup tirai, sehingga orang dari luar tidak bisa melihat aktivitas yang ada di dalam.
De dan Ke akhirnya memutuskan untuk membawa Bunga ke Bantul, Yogyakarta. Di sana, Bunga lantas dibawa ke Rumah sakit guna diperiksa. Berdasar hasil pemeriksaan RS PKU Bantul, selaput dara Bunga sudah robek akibat benda tumpul. Selain itu, berdasarkan hasil lab, bocah perempuan berusia 5 tahun itu dinyatakan postif penyakit kelamin Gonore (GO). "Menurut dokter penyakit yang diderita anak saya menularnya lewat kelamin," ucapnya.
Saat ini, Bunga dirujuk ke RS Sardjito untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. Setelah menerima hasil lab Rumah Sakit Sardjito, De dan Ke akan melaporkan peristiwa yang menimpa putri kesayanganya ke polisi.
"Saya minta kasus ini diusut tuntas dan pelaku dihukum berat karena sudah merusak masa depan anak saya," tegas Ke.(Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma/Kompas.com)