LONDON – Seri ke-16 MotoGP di Philipp Island, akhir pekan lalu, menghadirkan sejumlah drama. Aspal pada sirkuit yang baru dan kekhawatiran dari produsen ban membuat balapan berlangsung cukup 'aneh'.
Ya, aspal baru yang dipasang di Sirkuit Philipp Island membuat produsen ban, Bridgestone dan Dunlop (supplier ban Moto2) kelimpungan. Mereka cemas, produk ban yang mereka sediakan tidak mampu menahan gradasi yang ditimbulkan akibat aspal baru tersebut.
Imbasnya, pihak Bridgestone meminta race direction untuk memberlakukan regulasi khusus. Balapan yang sedianya digelar dalam 27 lap, dipangkas hanya menjadi 19 putaran. Tak hanya itu, race direction juga memberlakukan pit stop yang biasanya hanya diberlakukan pada kondisi tertentu.
Pada seri kali ini, setiap pembalap diwajibkan untuk masuk pitstop untuk mengganti motor (ban baru) pada lap ke-9 atau 10.
Sejumlah regulasi baru ini pun membuat jalannya balapan menjadi aneh. Marc Marquez pun harus apes lantaran terkena black flag atau diskualifikasi karena telat masuk pit. Rider Repsol Honda ini baru masuk pit pada lap ke-11.
Usai balapan, sejumlah keluhan pun dilontarkan para pembalap. Salah Srunya adalah pembalap kawakan, Valentino Rossi. Pengoleksi tujuh gelar juara dunia ini menilai Bridgestone harus segera melakukan pembenahan.
“Jika lintasan memiliki permukaan baru, seharusnya diwajibkan melakukan tes pada ban, dengan pembalap yang bagus dan cepat. Jika tidak, itu tidak berguna,” ujar Rossi sebagaimana dikutip Eurosport.
Lebih jauh, Rossi juga mengeluhkan performa Bridgestone dalam menyediakan ban di keseluruhan musim ini. “Bridgestone harus memberikan dampak untuk meningkatkan kinerja ban,” imbuhnya.
“Ban dengan tipe keras di musim ini tidak pernah bekerja untuk siapapun. Di seluruh balapan, semua orang dipaksa menggunakan ban lembut karena ban kerasnya tidak bekerja dengan baik,” sambungnya.
“Saya harap Bridgestone bisa memberikan effort yang lebih untuk memberikan pembalap dua opsi ban yang bagus, sehingga bisa bekerja dengan baik setiap pekannya, karena sepanjang tahun ini, itu tidak pernah terjadi,” keluh The Doctor OK