WATAMPONE.JELAJAHPOS - Lapangan Merdeka Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat umumnya dalam waktu dekat ini akan berubah bentuk. Namun, setelah lapangan itu mulai dikerjakan, kini menjadi tanda tanya besar di kalangan masyarakat, terutama penggiat anti korupsi, karena biaya revitalisasi lapangan yang megah itu menggunakan dana APBD Bone yang angkanya cukup fantastis dan diduga bakal menjadi ajang korupsi berjamaah.
Karena dana revitalisasi mencapai Rp 5,9 miliar itu, tentu menjadi tanda tanya kalangan elemen masyarakat di Bone. Pertanyaan juga muncul, karena diduga kuat dalam DPA tercantum jika proyek revitalisasi itu diperuntukkan untuk tiga titik yakni lapangan merdeka, taman bunga dan tanah bangkalae ternyata tidak demikian adanya.
Belakangan ini, proyek yang dikerjakan oleh PT. Rafa Unggul Sejahtera Langgeng itu santer dibicarakan dikalangan masyarakat, pasalnya dana sebesar Rp 5,9 miliar itu akan dihabiskan pada satu titik proyek revitalisasi saja yakni Lapangan Merdeka.
Sejumlah kalangan menilai revitalisasi lapangan merdeka itu besaran biaya yang dialokasikan terindikasi mark-up. Sayangnya proyek super megah tersebut di lapangan konsultan pengawas tidak kelihatan. Sejumlah pekerja yang mengerjakan proses penimbunan dilokasi mengaku bahwa kegiatan revitalisasi itu sedang berjalan.
Di lapangan keterangan yang diperoleh Bonepos, Senin (13/10/2014), menyebutkan, proyek revitalisasi lapangan merdeka Bone itu realisasinya diperkirakan baru mencapai 30 persen. Sedang pengawas proyek tidak kelihatan, selain itu tak nampak pula plang papan nama proyek yang terpasang di lokasi.
Salah seorang konsultan proyek di Bone yang meminta identitasnya dirahasiakan menyebutkan, bahwa berdasarkan informasi yang diperolehnya itu, anggaran sebesar itu memang hanya diperuntukkan untuk revitalisasi lapangan merdeka saja tidak termasuk taman bunga dan tanah bangkalae.
"Untuk lapangan merdeka ji saja, padahal di DPA itu katanya tiga titik, kalau hal itu demikian faktanya maka ini sangat berlebihan anggarannya," ujarnya sumber ini kepada bonepos.com, Minggu (13/10/2014) kemarin.
Dia mencontohkan, proyek revitalisasi lapangan merdeka Bone dengan luas areal diperkirakan mencapai 1 hektar itu, jika dikalkulasi berdasarkan anilisa konstruksi diperkirakan hanya mencapai Rp 1,5 miliar saja dengan asumsi Rp 1.5 juta permeternya.
"Inikan hanya ditimbun, terus bangun vodium, ya kalau kalkulasinya itu menurut peritungan kami dengan volume yang ada, itu hanya Rp 1,5 juta saja permeternya, itu pun sudah banyak sekali, nah kalau anggarannya Rp 5,9 miliar nah itu besar sekali, bisa untuk membenton lapangan setebal 2 meter," jelasnya.
Kendati dugaan penyimpangan serta keterlambatan dalam kegiatan revitalisasi menggunakan dana APBD 2014 di Kabupaten Bone itu menjadi sorotan publik, namun aparat penegak hukum terkesan melakukan pembiaran terhadap dugaan penyimpangan tersebut.
Sumber bonepos