Dua orang aktivis mengganggu Konfrensi Muslim yang diadakan di Prancis. Mirror.uk
Jelajahpos.com-Paris - Badan perwakilan muslim di Prancis menyeru kepada 2.500 masjid di negara tersebut agar supaya mengutuk seluruh bentuk kekerasan atau terorisme. Seruan itu disampaikan beberapa hari setelah serangan di Paris yang menewaskan 129 orang saat umat Islam salat Jumat, 20 November 2015.
Menurut Dewan Muslim Prancis (CFCM), pesan tersebut sangat jelas. "Muslim Prancis ingin menyatakan keterikatannya terhadap nilai-nilai yang terbentuk di Prancis," ucap juru bicara lembaga ini kepada surat kabar Prancis, Le Figaro.
Masjid Agung, sebuah tempat ibadah yang sangat utama bagi muslim Prancis, juga mendesak seluruh imam masjid di Prancis untuk memimpin doa saat salat Jumat bagi korban serangan di teater Bataclan, Stade de France, dan beberapa rumah makan di sekitar ibu kota pada Jumat, 13 November 2015.
Pimpinan Masjid Agung, Dalil Boubakeur mengatakan tindakan teror tersebut menyasar warga Prancis yang tidak berdosa. "Kami, muslim Prancis, hanya bisa mendesak pentingnya persatuan nasional guna menentang malapetaka ini yang berdampak pada kami," ucapnya. "Kami semua adalah korban serangan barbar."
Sejumlah pelaku bom bunuh diri berada di balik serangan Jumat, 13 November 2015, di stadion nasional, gedung pertunjukan musik, dan sejumlah restoran. "Mereka itu menyebu dirinya muslim tetapi bertindak barbar," kata Boubakeur.tempo