Watampone jelajahpos.com - Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November. mahasiswa HMI dan PGSD Bone turun ke jalan mengelilingi pusat kota watampone .
, terjadi perlawanan besar-besaran oleh masyarakat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan RI dari serangan sekutu.
Guru Besar Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof Said Hamid Hasan mengatakan, peringatan Hari Pahlawan belum dimaknai generasi muda secara lebih dalam. Padahal, menurut dia, momen tersebut bisa mempererat persatuan pemuda.
"Generasi muda masih merayakan Hari Pahlawan hanya sebatas tanggal. Mereka tahu kalau di masa itu ada perlawanan pejuang bangsa, namun tak pernah masuk lebih dalam terhadap peristiwa tersebut," ucapnya kepada awakmedia, belum lama ini.
Berita Rekomendasi[OKZ] Promo Shocking Deals dengan Extra Diskon hingga 45%Hari Pahlawan, Menristekdikti Ajak Anak Bangsa Miliki IdealismeJasad
Hamid menjelaskan, persatuan pemuda sendiri telah tumbuh setelah adanya Sumpah Pemuda. Sehingga ketika mempertahankan kemerdekaan, masyarakat Surabaya, bahkan dari berbagai daerah bersatu dalam satu gerakan melawan sekutu.
"Mereka sudah tak mementingkan lagi sebelahnya orang mana, agamaya apa, dan perbedaan-perbedaan lainnya. Nah ini yang belum dimaknai lebih lanjut oleh generasi muda. Mereka hanya tahu sebatas perlawanannya," tuturnya.
Sehingga, imbuh Hamid, ada kesinambungan di setiap peristiwa sejarah di Tahah Air, terutama dalam proses terbentuknya NKRI. "Kalau sikap ini tumbuh pada generasi muda saat ini, maka Hari Pahlawan sudah tak lagi sekedar ikut upacara saja, tapi ada makna yang lebih dalam," pungkasnya.(*)
