Soppeng jelajahpos.
Keberadaan cleaning servis RSU LATEMAMMALA SOPPENG disinyalir tidak bisa memberikan pelayanan yang maksimal.
Hal ini di ungkapkan olej pihak rumah sakit umum latemammala soppeng yang menilai pelayanan yang diberikan oleh cleaning servis selama ini masih perlu ditingkatkan apalagi masalah pengharum ruangan,kebersihan wc masih sering dikeluhkan para pengunjung dan keluarga pasien.
Kordinator cleaning servis Muh Yunus
sewaktu di konfirmasi oleh wartawan media ini mengakui bahwa pelayanan yang selama ini diberikan memang perlu peningkatan terutama masalah peralatan yang masih terbilang sangat terbatas dan para karyawan yang masih perlu bimbingan agar bisa bekerja secara profesional.
Selain masalah pelayanan juga disoroti oleh masalah adanya dugaan pemotongan gaji para karyawan yang sehak semula ditandatangani sebesar 1,8 juta,namun yang diterimah karyawan sampai saat ini hanya 1 juta.
Ini diduga adanya pemotongan gaji karyawan yang tidak terperinci dengan baik oleh para pengurus sehingga muncul dugaan adanya penyalagunaan
dana yang berlaku di cleaning servis tersebut.
Pemotongan gaji karyawan yang juga menjadi bahan pertanyaan adalah uang denda yang harus dibayar oleh karyawan bila terlambat masuk kerja sebesar 5 ribu rupiah,dan bila tidak masuk kerja atau alpa sebesar 32 ribu,yang jadi pertanyaan " dikemanakan uang denda yang yang selama ini berjalan tampa perincian yang di berikan oleh pengurus " sewaktu dikonfirmasi oleh wartawan media ini, kordinator cleaning servis tersebut hanya bisa memberikan perincian lewat kata - kata tampa memperlihatkan perincian lewat laporan pembukuan.
Ketidak stabilan pelayanan dan administrasi cleaning servis tersebut dikwatirkan oleh berbagai pihak disinyalir dapat memperburu citra RSU LATEMAMMALA SOPPENG dimata masyarakat apalagi rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit terbesar di sulawesi selatan. ( tim )