MAKASSAR - Pertemuan antara Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Wakil Gubenur Sulsel Agus Arifin Nu'mang di Jl Kertanegara No 4, pekan lalu, rupanya tidak pernah terjadi. Baik dalam versi pertemuan versi Senin maupun versi Jumat petang.
"Setahu saya sampai sekarang belum pernah ada pak (pertemuan Prabowo dengan Agus AN.red)," tegas Mahri, salah satu sahabat dekat Prabowo Subianto via telepon, Senin (10/4/2017).
Terkait dengan bakal calon gubernur lain, ia mengaku baru Abdul Rivai Ras yang positif sudah bertemu dengan Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara.
"Setahu saya, yang ketemu dengan Pak Prabowo adalah Pak Rivai di Jalan Kertanegara," lanjut Mahri.
Ia menjelaskan, pertemuan Prabowo dengan Abdul Rivai Ras atau yang akrab disapa Bro Rivai difasilitasi oleh Maher Hayadri. Mantan ajudan Presiden RI ke 2, Soeharto, selama 32 tahun.
Terkait kabar bohong pertemuan Prabowo-Agus, Mahri mahfum bila wacana itu berkembang luas di Sulsel. Menurutnya itu adalah bagian dari upaya bakal calon tertentu membentuk opini publik.
"Kalau itu, saya pikir bisa saja orang mengaku-ngaku. Namanya ini kan perang urat saraf. Biasa kan pak? Perang media itu biasa kan?" papar Mahri yang diberi tugas langsung oleh Prabowo untuk memenangkan Anies-Sandi Pilgub DKI Jakarta.
Terkait kabar bohong tersebut, pendiri Partai Demokrat, Bahauddin Thonti menyayangkan pembohongan publik yang dilakukan oleh Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang.
Ia mencium banyak keanehan dalam desus pertemuan Agus AN dan Prabowo yang konon berlangsung pada Jumat (7/4/2017) petang di Jl Kertanegara No 4 sebagaimana dimuat media-media lokak di Sulsel. Bahkan foto yang diklaim sebagai foto pertemuan, rupanya adalah foto lama.
"Saya ingat betul, ini foto tahun 2014 sewaktu pilpres. Ini foto lama yang direkayasa seolah-olah sebagai foto baru. Prabowo saja terlihat masih kurus di. situ kok. Ini pakaiannya, baju tim pemenangan Prabowo Subianto di Pilpres. Yang lucu, dulu itu Agus diberi tugas memenangkan Prabowo, tapi dia justru bantu Jokowi-JK di Pilpres!" tandas Bahauddin yang juga eks kader Golkar saat diwawancarai di RM Bahari, kemarin.
Ia pun mengingatkan Prabowo Subianto agar berhati-hati terhadap Agus Arifin Nu'mang, agar tidak jatuh di lubang yang sama seperti penghianatan Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama alias Ahok terhadap Gerindra.
"Prabowo itu orang cerdas. Apa mungkin Prabowo mau mengulang rasa sakit atas penghianatan Ahok? Sebagai sahabat Prabowo sejak masih sama-sama di Golkar dulu, sampai sekarang, saya merasa perlu mengingatkan agar berhati-hati," lanjutnya.
Menurut ayah dari artis Ulfa Dwiyanti ini menilai langkah yang tepat bagi Prabowo adalah mengusung bakal calon yang belum pernah berpolitik di Pilgub Sulsel 2018 mendatang.
"Dan pilih calon gubernur yang memiliki visi membangun dari desa. Karena itu sesuai dengan visi Partai Gerindra," tutur Bahauddin.
Terkait pertemuan bohong itu, Bahauddin sejak awal memang tidak percaya Prabowo meminta Agus AN tidak menjadi penghianat seperti Ahok dan Ridwan Kamil. Pasalnya, pernyataan seperti itu menurunkan ketokohan Prabowo Subianto sebagai tokoh nasionalis yang menjujung tinggi toleransi beragama dan antar etnis.
"Saya tidak percaya Prabowo pernah mengatakan itu. Pernyataan itu menurunkan nilai jual Prabowo sebagai tokoh nasionalis, utamanya dalam memenangkan Anies-Sandi di Pilkada DKI Jakarta. Pun kalau pun itu benar diungkapkan dari mulut Prabowo, tidak sepantasnya, seorang pejabat publik setingkat wakil gubernur dan berhasrat menjadi gubernur, membeberkan pernyataan Prabowo itu ke publik!" kecam Bahauddin.
Bahauddin tidak habis pikir, apa mungkin Gerindra sudah kehabisan kader sehingga harus mengimpor calon ketua dari Golkar. Baginya adalah sesuatu yang tidak mungkin Prabowo akan mengusung kader Golkar di Pilkada.
"Kesimpulan saya, ini adalah berita hoax yang merusak eksistensi keragaman dan merugikan Partai Gerindra. Berita hoax ini mencoreng nama baik Prabowo Subianto!" tegas Bahauddin. (*)