Wapres JK menilai Kota Palangkaraya bukan lokasi yang pas sebagai pengganti Ibu Kota. Hal tersebut menilik pada pemindahan ibu kota di negara lain.
JELAJAHPOS.COM, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat suara perihal wacana Presiden Joko Widodo memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Menurutnya, apabila mengacu pada peletakan ibu kota di negara-negara tetangga, Palangkaraya bukan kota atau lokasi yang pas.
"Kebanyakan (negara tetangga) mengambil tempat yang persis di tengah negara. Tahu tidak kota apa yang persis di tengah Indonesia? Mamuju," ujar Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Selasa, 25 April 2017.
Mamuju adalah ibu kota Sulawesi Barat. Lokasinya tidak jauh dari Palu (Sulawesi Tengah) maupun Makassar (Sulawesi Selatan) sehingga kerap disebut sebagai jembatan kegiatan ekonomi Palu dan Makassar.
Jusuf Kalla menjelaskan, sejumlah negara tetangga memilih ibu kota di tengah negara karena dianggap strategis. Lebih jelasnya, dengan ibu kota berada di tengah negara, pemerintah lebih mudah membagi perhatian ke wilayah-wilayah lainnya alias lebih adil.
Selain lebih mudah untuk membagai perhatian, juga memudahkan bagi mereka yang bekerja di pemerintahan. Dengan ibu kota berada tepat di tengah negara, pegawai-pegawai pemerintahan di berbagai sisi negara tak akan kesulitan untuk mencapainya.
"Seperti Myanmar. Titik tengah utara selatan mereka di Naypyidaw. Rakyatnya tak ada yang keberatan karena di tengah. Pejabat-pejabat Myanmar juga kalau pulang ya ke rumah di Yangon," ujar Jusuf Kalla.
Selain menaruh ibu kota di tengah negara, Jusuf Kalla juga mengatakan bahwa bisa juga ibu kota di taruh di tempat yang terpencil. Namun, hal itu biasanya diterapkan oleh negara-negara federasi seperti Australia yang ber-ibu kota di Canberra atau Amerika Serikat dengan Washington DC-nya.
Jusuf Kalla menegaskan bahwa dirinya hanya memberikan pandangan soal lokasi ibu kota negara. Lagipula, kata ia, pemindahan ibu kota negara baru sekedar wacana atau studi sehingga belum tentu terealisasi. Ia mengingatkan, memindahkan ibu kota bukan perkara gampang.
"Saya belum tahu bagaimana nanti studi (pemindahan ibu kota) oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional. Banyak aspek yang perlu dipikirkan," ujar Jusuf Kalla mengakhiri
Tempo.co