Bupati Diminta Copot Camat Pajukukang
JELAJAHPOS.COM Bantaeng Mahasiswa Unhas yang melakukan kegiatan KKN di kabupaten Bantaeng provinsi sulawesi selatan mendapatkan perilaku yang tidak wajar.
Mahasiswa Angkatan 96 Unhas yang istimewa menurut pengakuan CamatPa’jukukang , begitupun dengan Babinsa Pa’jukukang dengan alasan bahwa pelesapasan angkatan ini di lepas langsung pangdam VII Hasanuddin baru- Baru ini dan di jemput langsunh Oleh Bapak Bupati Bantaeng Prof. Dr.Ir. H. Nurdin Abdullah, M.Agr.
Waktu deme waktu berjalan Mahasiswa yang datang untuk menimbah ilmu tentunya ada tujuan tujuan tertentu di Kabupaten Bantaeng selaku kabupaten percontohan di sul- Sel tentunya.namun ia mendapatkan sikap yang tidak sewajarnya
Lanjut dimana salah satu pejabat Camat yakni Pa’jukukang dengan memberikan tugas utama kepada mahasiswa yaitu menjadi tenaga kebersihan jelasnya
“Mahasiswa datang ksini jangan terlalu banyak diurus” Begitu Kata pak camat di sela-sela Tanya jawab dengan mahasiswa.
Lantaran salah satu mahasiswa ingin mengetahui tingkat kesejatraan masyarat di pajukukang utamanya.
Hal ini tentu kurang elok jika seorang camat tidak bijak dalam memperlakukan seorang tamu, apalagi yang memang diutus oleh Pangdam VII Hasanuddin dan di jemput Bapak Bupati Bantaeng.
Salah satu mahasiwa dari unhas ini mengadu ke media bahwa perilaku seorang camat tidak patut ditiruh.dimana keluhan keluhan masyarakat selama ini tidak pernah mendapat keadilan.hanya saja mementingkan diri sendiri ujarnya.
Salah satu pertanyaan yang mendapat tanggapan negative dari camat Pa’jukukang adalah Bagaimana persediaan Lahan Pekuburan Masyarakat di tanggulangi, sedangkan lahan di kecamatan pa’jukukang telah menjadi semakin menyempit karena dijadikan kawasan industry bantaeng.
Ini adalah bentuk keresahan masyarakat yang kebetulan di wakili oleh mahasiswa yang bertanya.
Beberapa pihak juga menyayangkan sikap Camat Pa’jukukang, dan ada beberapa tokoh masyarakat yang juga turut hadir dalam acara tersebut saat mengucapkan kata yang tidak pantas itu ujarnya.
Lalu jika seperti ini sikap para pejabat maka siapa lagi yang akan mengontrol dan mengawasi ketidakadilan dalam masyarakat kita.
HAMRAN
Biro Bantaeng