Lanjut andi Swaib Selaku pelaksana kegiatan tersebut mengatakan bahwa adanya bantuan yang di salurkan di sekolah kami, maka dari itu kami sangat bersyukur dan memanfaatkan sebaik mungkin ungkapnya ke awak media ini saat di temui di lokasi bangunan.
Tak selain itu saja andi Swaib juga memperlihatkan langsung kekuatan bangunan yang ia kerjakan tersebut, dengan cara memukul palu mulai dari plasteran dan selop dengan berkali kali, namun bangunan tersebut tetap utuh dan kokoh.
Ditambahkan Juga andi Swaib bahwa yang menjadi persoalan kepada pihak pemerintah utamanya dinas terkait, bahwa pola pikir harus di rubah jangan pakai pola sepuluh tahun dari sebelumnya. Dimana IKK ( indek kemahalan kontruksi) tidak pernah di pertimbangkan dengan baik ungkapnya.
Seperti bangunan yang ia kerjakan tersebut yang di taksir kerusakan hanya 60 persen, sementara kerusakan di sekolah tersebut mencapai 87 persen (red) dari dana alokasi khusus (Dak) 292.026.000 yang di peruntukkan tiga ruang kelas belajar .( AW, JM)