Rombongan Studi Tiru Sebanyak 53 Peserta Tiba di Malaysia di Sambut Oleh KBRI
JELAJAHPOS.COM Rombongan Studi Tiru disambut bahagia oleh KBRI KL Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) DR. M. Farid Ma`ruf, PhD di Aula Hasanuddin KBRI Kuala Lumpur, Malaysia (Kamis, 30/01/2020).
Turut hadir sebanyak 53 peserta, yang terdiri dari Kadisbud Kab. Soppeng, sekretaris kadisbud Kab. Soppeng, Kabid pembinaan Dikdas, pengawas sekolah, Kepala TKN, Kepala UPT SPF SMP, KEPALA UPT SPF SD, Pustakawan, Dewan pendidikan dan komite sekolah.
Kadisbud menyampaikan alasan memilih negara Malaysia sebagai tempat untuk dikunjungi melakukan study tiru karena tingkat pendidikan di Negara Malaysia maju dan berkembang pesat.
“Begitu pun dengan Malaysia, jika pada tahun 60an model manajemen pendidikannnya berkiblat ke Indonesia, dengan banyaknya guru Indonesia yang ditugaskan mengajar ke Malaysia, namun sekarang Malaysia sudah berbenah diri dengan menugaskan guru-gurunya belajar ke luar negeri, Malaysia sudah berjaya dengan konsep manajemen Pendidikan, Istiqomah, Integritas dan Komitmen pada aturan. Ungkap H. Muh. Azis
DR. M. Farid Ma`ruf, PhD berterima kasih kepada kadisbud Kab. Soppeng beserta rombongan study tiru atas kunjungannya di negara Malaysia untuk mewujudkan pendidikan yg lebih baik.
Pendidikan di Malaysia lebih baik, menurut Muh. Farid jawabannya adalah Istiqomah.
"Di Malaysia ada pendidikan Dasar 6 tahun dan pendidikan Menengah 5 tahun, setelah itu ada yg di namakan fondation antara 1 - 2 tahun. Di Fondation ini, jika ada yg termasuk top 5, maka boleh daftar di perguruan tinggi", ungkapnya.
Selain itu, sekitar 2-3 tahun ini di SD tidak ada yg namanya ujian kecuali kelas 6. Jadi dasar untuk masuk perguruan tinggi itu adalah melihat nilai-nilai raport.
Integritas juga penting, jika integritas sudah baik maka pendidikan juga baik. Misalkan guru memberikan nilai tidak sesuai dengan yg sebenarnya. Maka rata-rata rapor penentuan masuk tidaknya ke perguruan tinggi karena nilai rapor adalah nilai yg sebenarnya, tidak ada nilai yg tidak sesuai.
Jadi guru juga berperan penting agar berani memberikan nilai sesuai yg sebenarnya.
Koordinator peserta study tiru Muhammad Husni, S.Pd., M.Pd Kepala SMPN 3 Watansoppeng untuk kepala sekolah SMP turut memberikan komentar bahwa dari hasil pemantauan di Sekolah di Malaysia.
"Paparan dari Atase Pendidikan Malaysia di KBRI KL, sangat tergambar dengan jelas hal-hal positif yang dilakukan di Malaysia, serta model-model pembelajaran, pembinaan karakter, teknik Supervisi, pembinaan PTK dan manajemen sekolah lainnya yang merupakan inovasi dari pelaku pendidikan di Malaysia dapat diaplikasikan di sekolah-sekolah setelah kembali ke Indonesia. Tentunya tetap harus disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing." ungkapnya(@)