JELAJAHPOS.COM Majene Pengungsi gempa Majene, Kecamatan Ulumanda Sulawesi Barat (Sulbar), mencurahkan keluh kesahnya.
Paisal sala satu pengunsi Desa Kabiraan menyebut para pengungsi membutuhkan banyak bantuan saat ini.
Mulai dari tenda hingga selimut bagi pengungsi, disebutnya, masih sangat jauh dari layak.
Hal itu diungkapkannya ketika di temui Disambabo rabu 21/1/22 kepada www.Jelajah Pos Menurut Paisal, cuaca di wilayah pengungsian sangat buruk.
"Kondisi sekarang sudah dua malam, apalagi cuaca tidak mendukung," ujar Paisal.
"Kadang hujan, kadang angin, gempa susulan."
Tak hanya itu, sejumlah pengungsi juga sudah mengalami penyakit.
Bahkan, Paisal menyebut anak-anak pengungsi kini membutuhkan obat-obatan.
"Banyak anak kecil yang membutuhkan obat-obatan, ada yang mencret," jelas Paisal.
"Paling kita kasih apa adanya dalam kondisi begini."
"Apalagi sekarang banyak pengungsi yang berada di ketinggian, yang berada di lokasi terisolir."
Lebih lanjut, Paisal. menyinggung soal tenda yang dihuni para pengungsi.
Menurut Paisal, para pengungsi tidur di tenda ala kadarnya.
Paisal sala satu pengunsi Desa Kabiraan menyebut para pengungsi membutuhkan banyak bantuan saat ini.
Mulai dari tenda hingga selimut bagi pengungsi, disebutnya, masih sangat jauh dari layak.
Hal itu diungkapkannya ketika di temui Disambabo rabu 21/1/22 kepada www.Jelajah Pos Menurut Paisal, cuaca di wilayah pengungsian sangat buruk.
"Kondisi sekarang sudah dua malam, apalagi cuaca tidak mendukung," ujar Paisal.
"Kadang hujan, kadang angin, gempa susulan."
Tak hanya itu, sejumlah pengungsi juga sudah mengalami penyakit.
Bahkan, Paisal menyebut anak-anak pengungsi kini membutuhkan obat-obatan.
"Banyak anak kecil yang membutuhkan obat-obatan, ada yang mencret," jelas Paisal.
"Paling kita kasih apa adanya dalam kondisi begini."
"Apalagi sekarang banyak pengungsi yang berada di ketinggian, yang berada di lokasi terisolir."
Lebih lanjut, Paisal. menyinggung soal tenda yang dihuni para pengungsi.
Menurut Paisal, para pengungsi tidur di tenda ala kadarnya.
"Sangat kurang, apalagi sekarang kita ada di tenda ala kadarnya," ucap dia.
"Yang penting tidak kena sinar matahari kalau siang, tidak kena hujan kalau malam."
"Selimut juga agak susah di dapat."
Ia bahkan menyebut ada tujuh keluarga dalam satu tenda.
Selain itu, Paisal juga mengungkapkan kondisi dapur umum bagi pengungsi.
Ia menyebut, dapur umum didirikan oleh warga setempat.
Sementara itu, pemerintah disebutnya belum membangun dapur umum untuk para pengungsi.
"Ada yang tiga kepala keluarga, bahkan ada tujuh kepala keluarga dalam satu tenda," kata Hersahid.
"Jelas kurang sekali, bantuan juga kurang tersentuh sampai di sini, ya tidur tergeletak bersamaan semua di situ."
"Kalau dapur umum kebetulan kita ada keluarga yang berinisiatif yang bikin posko dapur umum."
"Sampai saat ini kalau khusus dari pemerintah belum ada sama sekali," tukasnya. (Wahid).
"Yang penting tidak kena sinar matahari kalau siang, tidak kena hujan kalau malam."
"Selimut juga agak susah di dapat."
Ia bahkan menyebut ada tujuh keluarga dalam satu tenda.
Selain itu, Paisal juga mengungkapkan kondisi dapur umum bagi pengungsi.
Ia menyebut, dapur umum didirikan oleh warga setempat.
Sementara itu, pemerintah disebutnya belum membangun dapur umum untuk para pengungsi.
"Ada yang tiga kepala keluarga, bahkan ada tujuh kepala keluarga dalam satu tenda," kata Hersahid.
"Jelas kurang sekali, bantuan juga kurang tersentuh sampai di sini, ya tidur tergeletak bersamaan semua di situ."
"Kalau dapur umum kebetulan kita ada keluarga yang berinisiatif yang bikin posko dapur umum."
"Sampai saat ini kalau khusus dari pemerintah belum ada sama sekali," tukasnya. (Wahid).