Gowa, Di tengah pandemi Covid-19, harapan kesejahteraan petani meningkat seiring pertumbuhan sektor pertanian yang dapat dilihat dari nilai tukar petani. Penyuluh Pertanian merupakan Kopasus andalan dalam pembangunan pertanian, sehingga harus memiliki kemampuan pengetahuan keterampilan dan sikap yang baik.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan peningkatan SDM menjadi fokus utama Kementan. Saat ini tantangan cuaca merupakan tantangan baru yang harus dihadapi, ada tiga agenda untuk menghadapi tantangan tersebut. Diantaranya perbaiki agenda intelektual atau mindset bagaimana menghadapi tantangan adaptasi situasi yang ada. Selanjutnya agenda manajemen terhadap tantangan yang ada dan mengubah perilaku budidaya pertanian dengan sistem teknologi digital.
“Apa yang kita buat ini adalah sesuatu yang hebat, sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang sangat penting bagi negara bangsa dan rakyat. Menghadapi suatu tantangan yang ada dan kondisi yang unpredictable seperti climate change dan tentu dampak pandemi Covid-19, climate change seperti ini baru kita hadapi, oleh karena itu ini luar biasa, kondisi ini tidak bisa dispekulasi”, tambah Mentan SYL.
Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr, pelatihan harus mampu mengubah perilaku dalam jangka panjang.
“Penyuluh sebagai agen harus mengubah perilaku petani untuk dapat mengimplementasikan teknologi untuk mengenjot produktivitas. BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM pertanian melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural”, ungkap Kabadan.
Bimtek dihadiri oleh Koordinator Program dan Evaluasi Fitriani, S.TP, M,Sc, Sub. Koordinator Program dan Kerjasama Yuli Nurnaningsih, ST,. M.Si, Kepala Bidang Dinas Ketahanan Pangan Sumber Daya Manusia Permenas Dowansiba, S.ST, MP, Pegunungan Arfak .
Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (25/5). Dalam kesempatan ini, Fitriani memberikan sambutan dan arahan terkait dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kemajuan para petani dan penyuluh di wilayah Sulawesi maupun Papua.
“Demi menunjang kemajuan petani, Kementerian Pertanian selalu membuka pelatihan-pelatihan untuk terus memajukan pertanian maju,mandiri dan modern,” tutur Fitriani.
Tujuan dilaksanakannya bimtek ini ialah untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas petani dalam berusaha tani demi peningkatan kesejahteraan serta untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas penyuluh pertanian dalam transfer teknologi kepada petani sehingga dapat bekerja secara profesional, mandiri, mampu bersaing dan berwawasan global.
Selain itu perwakilan dari Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Pegunungan Arfak Provinsi Papua Barat, Permenas juga menyampaikan agar penyuluh-penyuluh yang mengikuti pelatihan ini mampu mengambil ilmunya dan dapat diterapkan ke petani-petani di pegunungan Arfak.
“Besar harapan kami agar Bimtek ini dapat mengiringi Pertanian 4.0 dengan materi-materi yang lebih inovatif dan berwawasan untuk kemajuan pertanian di tempat kami,” tutup Permenas selaku Kepala Bidang Dinas Ketahanan Pangan Sumber Daya Manusia.
Para penyuluh sangat antusias dalam mengikuti pelaksanaan Bimtek ini. Selain mereka mendapatkan ilmu dan inovasi baru yang disampaikan oleh para Widyasawara, mereka juga dapat berbagi dan menyampaikan harapan mereka mendapatkan solusi demi kemajuan pertanian di Papua Barat.