SURABAYA,JELAJAHPOS.COM
Ketua Presidium Forum Pers Independent Indonesia (FPII), Dra. Kasihhati berkunjung ke Lapas Kelas I Surabaya Kanwil Kemenkumham Jawa Timur dalam rangka mempertegas komitmen kelembagaan FPII, Jumat (24/02/2023).
Dra. Kasihhati dalam kunjungannya ke Lapas Kelas I Surabaya disambut hangat oleh Kepala Lapas Kelas I Surabaya, Jalu Yuswa Panjang A.Md.I.P, S.H, M.Si beserta jajaran pejabat struktural Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan, Gatot Hari Saputro A.Md.I.P, S.H, M.H, dan Kepala Bidang Administratisi Keamanan Dan Ketertiban, Heri A.Md.I.P, S.H, M.H.
Selain kunjungan terkait mempertegas komitmen kelembagaan FPII untuk bersinergi dengan Kementerian Hukum dan HAM, Kedatangan tim FPII ini bertujuan untuk melihat langsung hasil karya warga binaan pemasyarakatan Kelas I Surabaya.
"Pembinaan Kemandirian di Lapas Kelas I Surabaya lebih menekankan kepada pembinaan bakat, minat, dan keterampilan warga binaan agar mereka memiliki bekal ketika sudah bebas dan dapat diterima kembali oleh masyarakat," ujar Jalu Yuswa Panjang.
Jalu juga mengajak langsung Tim FPII untuk melihat secara langsung proses pembinaan kemandirian produk unggulan Lapas Kelas I Surabaya di bidang meubeler yang bekerjasama dengan PT. Bahari Mitra Surya (PT. BMS).
Disana Tim FPII disambut langsung oleh Direktur Utama PT. BMS, Dulat Aruan, S.E, sekaligus menjelaskan terkait sejarah singkat PT. BMS yang sudah terjalin sejak 1989 yang waktu itu Lapas Kelas I Surabaya masih dikenal dengan Lapas Kalisosok.
Produk-produk yang dihasilkan telah menjadi komoditas ekspor ke beberapa negara seperti Eropa, Jepang, Australia, Korea, dan Belanda.
"Produksi furniture disini sesuai dengan order yang masuk baik model, bentuk, bahan baku serta kualitas" ujar Daulat Aruan, S.E,
Produksi furniture tersebut melibatkan warga binaan pemasyarakatan sebagai tenaga kerja utama, instruktur dari luar Lapas, dan pengawas kemandirian dari pegawai Lapas Kelas I Surabaya.
Dra. Kasihhati menyampaikan dan memberikan apresiasi kepada Lapas Kelas I Surabaya karena merupakan Lapas yang pernah di jumpai memilik produksi furniture yang bisa ekspor ke berbagai negara.
"Ini luar biasa, sepatutnya diapresiasi, dan hasil karya WBP disini terlihat produktif dan sangat bagus serta bernilai seni tinggi" imbuh Dra. Kasihhati.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih atas kunjungan kerja dan apresiasi yang diberikan dari Ketua Presidium Forum Pers Independent Indonesia, dan Dewan Pers Independen,semoga hubungan baik ini dapat terjalin dengan baik," pungkas Kalapas.
(Eric_Presidium FPII)