MAKASSAR, --Akses jalan fasilitas umum (Fasum) yang biasa digunakan warga Kelurahan Kapasa Raya dan Biring Roman, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kini tidak bisa digunakan seperti biasa lantaran pihak PT. Kima diduga memasangi 2 batu besar ditengah Jalan Bontoloe.
Dari hasil pantauan awak media, ada 2 batu terpampang yang berukuran besar disimpan ditengah Jalan Bontoloe, RT. 02/ RW. 07 diduga sangat meresahkan warga dan pengguna jalan
Salah seorang pengguna jalan yang mengendarai mobil pick up yang ingin melintasi jalan tersebut saat awak media melakuka pemantauan, mengatakan adanya batu ini sangat meresakan
"Terkait ini terus terang sangat merugikan kami selaku pengguna jalan karena waktu terbuang, padahal barang yang saya angkut ini mau di bongkar disebelah jembatan ini, karena adanya batu ini kami harus putar balik ke sebelah, baru kalau lewat diseblah sangat macet, jadi saya harap Pemerinta Kota (Pemkot) Makassar segera bertindak agar batu ini bisa dihilangkan secepatnya" ungkap Jufriadi saat di wawancarai awak media di lokasi, Minggu (19/11/2023)
Sementara salah satu warga setempat yang di wawancarai mengatakan atas tindakan yang diduga diperbuat oleh pihak PT. Kima sangat meresahkan lantaran batu yang di Pampang di akses jalan umum tersebut mobil kami tidak bisa lagi keluar.
"Tindakan ini sangat merugikan kami selaku warga yang menggunakan jalan ini, karena mobil disini tidak bisa lagi keluar lantaran batu tersebut, jadi saya harap PT. Kima segera menghilangkan batu ini, agar aktivitas kami tidak terganggu lagi" ungkapnya
Ditempat yang sama salah satu anak kost yang mengontrak di wilayah tersebut sangat dirugikan lantaran akses yang biasa digunakan tidak bisa dilalui
"Iya pak, mobil saya tidak bisa lagi melalui jalan ini karena itu batu, kendaraan roda dua pun yang ingin lewat harus begantian lantaran itu batu spasinya ukuran 1 motor yang bisa lewat, mobil saya saja parkirnya di pinggir jalan, jika ingin menaruh didepan kost harus berputar dulu ditambah lagi jalan yang akan dilewati sangatlah sempit dan jalannya rusak, semoga aja Pemerinta bisa segera bertindak agar batu yang mengganggu aktivitas kami bisa segera dihilangkan secepatnya" ungkap anak kost pondok patir
Terpisah ketua RT setempat Adam Cahyadi yang dikonformasi mengatakan bahwa kekisruan ini diduga kuat adanya kesalafahaman.
"Hal ini juga saya belum tau, kenapa disaat akses jalan warga sudah diperbaiki tiba-tiba PT. Kima memasang batu seperti itu inikan sangat mengganggu aktivitas warga yang hendak pergi bekerja, karena rata-rata warga saya itu bekerja di pasar baru Kima dan akses jalan itu yang sehari-hari digunakan oleh warga saya karena menuju ke pasar itu sangat dekat" ujarnya saat ditemui di lokasih pada hari Minggu (19/11)
Lebih lanjut kata dia, "mobil milik guru yang mengajar di, TK/SD/SMK Pertiwi Nusantara Makassar diparkir dipinggir jalan padahal biasannya di parkir di pekarangan sekolah" ujar Adam (sapaan akrab)
Adam juga mengungkapkan bahwa akibat batu yang dipasang ditengah jalan itu, pada saat kebakaran terjadi pada Jumat Malam (08/09/2023) lalu diduga gegara baru tersebut sehingga mobil Pemadam Kebakaran yang ingin memadamkan Api harus terlambat
"Batu itu mi juga yang bikin lambat mobil pemadam sampai di lokasih kebakaran kemarin, terpaksa warga gotong royong memindahkan batu itu karena tidak ada alat yang bisa digunakan untuk memindahkan batu itu" ungkap Adam
Beliau juga berharap agar Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar segera bertindak menyelesaikan kekisruan ini agar aktivitas warga Bontoloe bisa kembali normal
"Saya selaku ketua RT disini meminta Pemkot bisa segera bertindak untuk menyelesaikan penutupan akses jalan umum warga, padahal menurut saya diperbaikinya jalan ini sangat bermanfaat untuk kita semua karena jalan yang dulunya rusak kini sudah baik" tambah Adam
Tak hanya meminta Pemkot Makassar, Ketua RT 02, RW 7 menegaskan ke awak media agar pihak PT. Kima segera menghilangkan batu yang menjadi penghalang akses jalan warganya
"Jadi saya harap PT. Kima untuk segera menghilangkan batu yang dipasang ini lantaran aktivitas seluruh warga saya terhambat dan membuat seluruh warga resah atas penutupan akses jalan ini menggunakan batu yang hanya bisa dilalui motor roda dua" tegas Adam