Sejumlah Pelaku Lain Masih Dikejar
PUING-PUING. Pelajar sekolah dasar berjalan di sela puing-puing kebakaran kantor Wali Kota Palopo, Senin, 1 April kemarin. Kerusuhan yang terjadi Minggu, 31 Maret menghanguskan beberapa kantor pemerintahan di Palopo.
Informasi yang dihimpun FAJAR di Mapolres Palopo menyebutkan tiga pelaku yang sudah diamankan itu diduga relawan dan pendukung salah satu pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Palopo. Ketiganya adalah Ms (32) warga Malangke, Kabupaten Luwu Utara, Sr (30), dan At (40) warga Kota Palopo. Sr diamankan di sekitar Terminal Dangerakko, Kota Palopo. Lalu At diamankan di Posko Induk salah satu pasangan calon wali kota di Kota Palopo. Sedangkan Ms diamankan aparat di sekitar kantor KPU pada Minggu, 31 Maret.
Kapolda Sulselbar, Irjenpol Mudji Waluyo dalam jumpa pers di Mapolres Palopo, Senin, 1 April kemarin mengatakan satu orang yang diduga pelaku sudah diamankan pada hari kejadian. Pelaku tertangkap tangan hendak membakar kantor wali kota dengan menggunakan sejumlah bahan bakar dan korek api.
“Kemungkinan besar jadi TSK. Sebab, juga perlu dipahami tentang asas praduga tak bersalah,” tutur Mudji. Menurut Mudji, meski Kota Palopo mulai kondusif, namun kewaspadaan harus tetap ditingkatkan. “Intinya, saya terapkan protap 01,” tegasnya.
Calon Wali Kota Palopo, Haidir Basir yang hadir dalam jumpa pers Kapolda mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung keras upaya hukum yang dijalankan jajaran Polda Suslelbar. “Kalau ada tim kami yang terbukti berbuat, silakan ditindak sesuai aturan yang ada,” kat Haidir.
Kapolres Palopo, AKBP Endang Rasidin menambahkan selain mengamankan tiga pelaku, pihaknya juga telah mengindentifikasi dan memburu beberapa orang yang diduga sebagai motorik perusuh. "Kita sudah mengamankan tiga orang termasuk yang diamankan kemarin," aku Endang di Mapolres Palopo malam tadi sembari enggan membodorkan identitas pelaku.
Sementara itu, tiga oknum yang diduga motorik dan pelaku kerusuhan itu masih tengah dilakukan pengembangan jajaran Polda Sulsel. Sejumlah tempat yang diduga pelarian pelaku juga tengah ditelusuri. Informasi terakhir, jajaran Polres Palopo tengah mengintai salah seorang pelaku di Kecamatan Telluwanua. Hanya saja, oknum tersebut tidak berhasil dibekuk karena diduga telah lebih dulu melarikan diri setelah mengetahui dirinya diintai polisi.
Kondusif
Kapolda menuturkan, Polda telah mengambil alih komando dan pengendalian pasca kerusuhan sejak pukul 02.00 Wita, Senin dini hari, 1 April. Dengan upaya itu, sejak Senin pagi seluruh aktivitas pemerintahan dan masyarakat juga sudah mulai berjalan normal.
“Kondisi personel pengamanan Kota Palopo juga kita tingkatkan menjadi 1.157 personel yang merupakan BKO dari personel brimob polda 5 SSK, TNI 2 SSK, ditambah dari Polres Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan khususnya Kota Palopo,” tutur Mudji.
Segenap personel ini akan dipusatkan di 34 titik vital, yakni sentra perekonomian, sentra pemerintahan, dan sentral masyarakat umum.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat dan khususnya dua calon wali kota dan wakil wali kota agar mendukung upaya pihak keamanan dengan menyampaikan ke tim agar tidak membawa senjata tajam, berupa badik, keris, busur, dan senjata rakitan. Sebab, saya telah mengeluarkan maklumat berdasarkan Undang-undang darurat Nomor 12 Tahun 1951 dan hal itu patut dipatuhi,” bebernya.
Pemerintah Provinsi Sulsel ikut prihatin dengan kondisi yang menimpa Kota Palopo pasca penetapan pilkada. Sebagai bentuk kepedulian, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo siap membantu pemkot untuk memulihkan kembali seluruh sarana vital pemerintahan.
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang yang terjun langsung ke Palopo kemarin meninjau beberapa lokasi kebakaran. Wagub mengatakan peristiwa yang sampai merusak sejumlah sarana pemerintahan dan fasilitas umum itu merupakan perbuatan yang tidak terpuji. “Kita sangat prihatin. “Sementara dilihat dan diidentivikasi untuk selanjutnya akan kita usulkan ke pusat. Intinya, pemprov siap membantu,” aku Agus.
Seperti diketahui, dalam kerusuhan Minggu, 31 Maret lalu sejumlah kantor dan fasilitas umum dibakar massa. Kantor yang terbakar antara lain kantor wali kota, kantor KPU, kantor Dinas Perhubungan, kantor Panwaslu, Harian Palopo Pos, dan beberapa fasilitas lainnya. fajar.oline