Memang benar pria cenderung lebih sering mengalami kerontokan rambut dibandingkan wanita. Tetapi kerontokan rambut juga terjadi pada wanita. Ada beberapa penyebab kerontokan rambut yang paling umum.
Stres Fisik
Segala jenis stres fisik : operasi besar, kecelakaan lalu lintas, penyakit berat, flu bisa menyebabkan kerontokan rambut sementara. Kejadian seperti ini memicu terjadinya kerontokan rambut bernama telogen effluvium.
Rambut pada dasarnya memiliki siklus hidup yaitu fase pertumbuhan, fase istirahat dan fase pergantian rambut. “Ketika Anda sedang stres berat, keadaan itu bisa mengganggu siklus hidup rambut dan memaksa rambut jadi rontok,” kata Marc Glashofer, MD, ahli kulit dari New York.
Kerontokan rambut jadi tampak antara tiga sampai enam bulan setelah trauma. Kabar baiknya, rambut akan tumbuh kembali ketika tubuh pulih.
Kehamilan
Kehamilan adalah satu contoh stres fisik yang dialami tubuh sehingga menyebabkan kerontokan rambut. Kerontokan rambut karena kehamilan lebih umum dijumpai setelah bayi dilahirkan. “Melahirkan adalah kejadian yang lumayan traumatis,” kata Dr. Glashofer.
Ketika kehamilan menyebabkan kerontokan, rambut akan tumbuh kembali dalam beberapa bulan. “Kerontokan ini adalah hal yang normal,” katanya.
Kebanyakan Vitamin A
Terlalu banyak mengasup suplemen vitamin A bisa memicu kerontokan rambut. Demikian kata American Academy of Dermatology. Asupan vitamin A yang dianjurkan adalah 5000 IU per hari untuk dewasa atau anak-anak di atas usia empat tahun. Suplemen yang dibeli di apotek mengandung antara 2.500 sampai 10.000 IU.
Ketika vitamin A tak lagi kelebihan di dalam tubuh, kerontokan rambut ini akan berhenti dengan sendirinya.
Kekurangan Protein
Ketika tubuh kekurangan protein, tubuh kita akan menjatah protein yang ada untuk seluruh tubuh. Rambut yang dianggap kurang vital lantas tak mendapat asupan protein. Demikian kata American Academy of Dermatology. Kerontokan rambut karena kurang protein ini bisa terjadi sekitar dua sampai tiga bulan setelah tubuh mengalami kekurangan asupan protein.
Stres Fisik
Segala jenis stres fisik : operasi besar, kecelakaan lalu lintas, penyakit berat, flu bisa menyebabkan kerontokan rambut sementara. Kejadian seperti ini memicu terjadinya kerontokan rambut bernama telogen effluvium.
Rambut pada dasarnya memiliki siklus hidup yaitu fase pertumbuhan, fase istirahat dan fase pergantian rambut. “Ketika Anda sedang stres berat, keadaan itu bisa mengganggu siklus hidup rambut dan memaksa rambut jadi rontok,” kata Marc Glashofer, MD, ahli kulit dari New York.
Kerontokan rambut jadi tampak antara tiga sampai enam bulan setelah trauma. Kabar baiknya, rambut akan tumbuh kembali ketika tubuh pulih.
Kehamilan
Kehamilan adalah satu contoh stres fisik yang dialami tubuh sehingga menyebabkan kerontokan rambut. Kerontokan rambut karena kehamilan lebih umum dijumpai setelah bayi dilahirkan. “Melahirkan adalah kejadian yang lumayan traumatis,” kata Dr. Glashofer.
Ketika kehamilan menyebabkan kerontokan, rambut akan tumbuh kembali dalam beberapa bulan. “Kerontokan ini adalah hal yang normal,” katanya.
Kebanyakan Vitamin A
Terlalu banyak mengasup suplemen vitamin A bisa memicu kerontokan rambut. Demikian kata American Academy of Dermatology. Asupan vitamin A yang dianjurkan adalah 5000 IU per hari untuk dewasa atau anak-anak di atas usia empat tahun. Suplemen yang dibeli di apotek mengandung antara 2.500 sampai 10.000 IU.
Ketika vitamin A tak lagi kelebihan di dalam tubuh, kerontokan rambut ini akan berhenti dengan sendirinya.
Kekurangan Protein
Ketika tubuh kekurangan protein, tubuh kita akan menjatah protein yang ada untuk seluruh tubuh. Rambut yang dianggap kurang vital lantas tak mendapat asupan protein. Demikian kata American Academy of Dermatology. Kerontokan rambut karena kurang protein ini bisa terjadi sekitar dua sampai tiga bulan setelah tubuh mengalami kekurangan asupan protein.